Melupakan Dan Mengingat

 


Melupakan dan Mengingat

 

Teori Kelupaan

Sebagai manusia, kita pasti pernah melakukan kesalahan. Begitupula lupa, kita sering mengalami kelupaan yang terjadi tanpa sengaja. Dalam kognitif, hal semacam ini disebut kegagalan penyandian (failure to encode) yang mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam LTM. Jika informasi tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, yang berakibat pada tidak adanya informasi yang dapat di ingat. Kelupaan dapat terjadi karena ada faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan penyandian tersebut, salah satu faktor yang dapat memengaruhi kegagalan penyandian adalah faktor stress. Kelupaan yang terjadi karena terbentuknya memori yang tidak sempurna, dikarenakan hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace).

Ada beberapa jenis kelupaan, diantaranya :

  1. a) Amnesia, yaitu kelupaan yang terjadi akrena adanya masalah di otak. Amnesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu amnesia retrograde (retrograde amnesia) yaitu memori yang hilang sebelum terjadinya cedera otak, biasanya amnesia macam ini terjadi lima atau sepuluh menit sebelum kecelakaan. Yang kedua ialah amnesia anterograde (anterograde amnesia) yaitu memori-memori hilang setelah terjadinya cedera otak, biasanya amnesia ini tidak dapat mengingat setelah kejadian kecelakaan otaknya.
  2. b) Decay, yang berarti pembusukan. Seiring berlalunya waktu dan memori jarang digunakan, maka mengakibatkan memudarnya memori tersebut.
  3. c) Interferensi, bercampurnya memori-memori yang mirip.
  4. d) Kegagalan pengambilan/retrieval failure, tidakmampu untuk menemukan isyarat memori yang diperlukan untuk pengambilan memori itu.
  5. e) Kelupaan yang disengaja/motivated forgetting, secara sadar melakukan represi terhadap memori, melakukan penghindaran terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan.
  6. f) Represi, tindakan yang mendorong pemikiran, memori, ataupun perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.

Report this ad

Report this ad

 

Kekeliruan Memori

Informasi bersatu membentuk memori. Sebagian besar memori bersifatt rekonstruktif, tetapi ada juga yang bersifat konstruktif.  Artinya pengalaman sebelum pembentukan memori, informasi yang didapat setelah dibentuknya memori, factor-faktor perceptual, factor social dan bahkan hasrat untuk mengingat suatu peristiwa melebihi pengaruh lain yang mempengaruhi apa yang kita ingat.

Memori Palsu :

  • (Loftus&Palmer, 1974) dibentuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk memori tsb
  • (Loftus, 1993a, 1993b; Loftus&Ketcham, 1991; Loftus&Polage, 1998) dibentuk melalui pertanyaan-pertanyaan manipulative, hypnosis, pencitraan yang diarahkan dan dorongan dari terapis yang menyarankan partisipan untuk bergabung dalam terapi kelompok bersama orang-orang yang mengalaminya
  • (eksperimen) dibentuk terkait peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi dan dengan demikian tidak dipengaruhi oleh variable lain (kelupaan)

Memori yang direpresi pada masa kanak-kanak yang traumatic adalah memori nyata tetapi ada juga yang menyanggah bahwa yang diambil kembali adalah memori palsu (tidak terjadi tetapi dibentuk diluar kesadaran)

Mengingat

Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan adalah dikendalikan oleh proses neural yang mengatur seluruh proses tsb tanpa upaya sadar. Terkadang kita harus menghafalkan hal-hal tertentu agar kita tidak melupakan hal-hal tsb à “mematikan” atau untuk membiarkan informasi memudar (decay) seiring waktu (kita mengambil alih proses memori kita)

Faktor-faktor yang meningkatkan kinerja memori

Maintenance rehearsal (pengulangan pemeliharaan) menjaga informasi tetap berada di STM. Elaborative rehearsal (pengulangan elaborative) mendorong informasi STM ke LTM. Prinsip kekhasan penyandian menyebabkan meningkatkan potensi pengambilan memori dari LTM dengan menyediakan isyarat yang dapat menjadi akses ke jejak memori.(Plihal&Born, 1997) Fase tidur : (1) non REM (fase tidur lelap dan bermimpi) : membantu kinerja memori deklaratif. (2) REM : membantu kinerja memori procedural.

Teknik-teknik Mnemonik

Teknik mneminik adalah teknik meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Memori dianggap sebagai ketrampilan mental tertua dan dikagumi. Diyakini jika tidak memiliki memori, kita tidak pernah memiliki ilmu pengetahuan, kesenian atau logika

 

  1. Melupakan
  • Teori-teori kelupaan
  • Kegagalan penyandian (failure to encode)

Jika informasi tidak memasuki otak melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh system atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Hal tersebut mengacu kepada kegagalan memasukkan materi ke dalam LTM. Factor lain yang mempengaruhi kegagalan penyandian yaitu karena stress. Hukum Yerkes-Dodson menjelaskan bahwa tingkat arousal yang sangat rendah atau sangat tinggi menghambat kinerja memori dan proses-proses kognitif yang lain. Ketika tingkat arousal sedemikian kuatnya maka dapat menyebabkan kelupaan karena memori yang disimpan mungkin hanya berupa bagian emosional dari pengalaman tersebut, tanpa detail yang jelas.

  • Kegagalan konsolidasi (consolidation failure)

Yaitu hilangnya memori akibat gangguan organic yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace) yang berakibat pada terbentuknya memori-memori yang tidak sempurna, yang dirasakan sebagai kelupaan. Dalam kegagalan konsolidasi STM bekerja secara normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan informasi dari STM ke LTM.

  • Amnesia

Yaitu sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya masalah di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit seperti alzheimer dan sindrom korsakoff, dapat juga disebabkan oleh cedera traumatic di otak (traumatic brain injury). Penyakit Alzheimer menyebabkan problem-problem memori yang disebabkan oleh molekul-molekul protein yang melekat secara berlebihan di glumatate yang menghambat fungsi glumatate sebagai pengaktif proses-proses memori di otak. Sedangkan sindrom korsakoff menyebabkan problem-problem memori sebagai akibat dari defisiensi serius vitamin B1. Penderita mengalami kehilangan memori tetntang peristiwa-peristiwa tertentu dan sering tidak menyadari mereka mempunyai masalah memori.

Mereka sering melakukan konfabulasi (confabulate) yaitu membentuk sendiri detail-detail yang hilang (yang tidak mampu mereka ingat) dari memori mereka. Amnesia retrograde (retrograde amnesia) yaitu hilangnya memori mengenai peristiwa-peristiwa sebelum terjadinya cedera otak, biasanya kejadian 5 atau 10 menit sebelum kecelakaan. Cedera otak tersebut mengganggu penyimpanan memori yang normal. Beberapa orang mengalami kehilangan memori bulan bahkan tahun-tahun masa lalunya sebagai akibat dari suatu gradient temporal (temporal gradient). Dalam kasus ini hilangnya memori tyerjadi paling parah pada memori mengenai peristiwa yang terjadi sesaat sebelum cedera dan menurun secara bertahap (incremental). Sedangkan amnesia anterograde yaitu hilangnya memori mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah cedera.

  • Decay

Yaitu memudarnya memori seiring berjalannya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut. Decay dapat terjadi di STM  dapat pula terjadi di LTM yaitu saat informasi yang tidak diakses memudar secara alamiah.

  • Interferensi
  • Yaitu bercampurnya memori-memori yang serupa. Interferensi retroaktif terjadi ketika memori-memori baru menghambat pengambilan memori-memori lama. Interferensi proaktif terjadi saat memori-memori lama menghambat pengambilan memori-memori baru.
  • Kegagalan pengambilan

Yaitu ketidakmampuan menemukan isyarat memori yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut. Dapat bersifat temporer maupun jangka panjang. Prinsip kekhasan penyandian menyatakan bahwa operasi-operasi penyandian yang spesifik akan menentukan jenis jejak memori yang disimpan. Jenis jejak memori tersebut menentukan jenis isyarat pengambilan yang memiliki kemungkinan berhasil dalam meraih akses ke jejak memori tersebut.

  • Kelupaan yang disengaja

Yaitu represi yang disadari terhadap memori, umumnya dilakukan untuk menghindari kenangan akan pengalaman-pengalaman traumatik. Ketika seseorang menolak untuk membicarakannya mungkin ia akan mulai melupakan pengalaman tersebut.

  • Represi

Yaitu tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran. Konsep asli Freud tentang represi menyatakan bahwa represi dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi ego. Freud mengungkapkan bahwa mimpi, hypnosis dan asosiasi bebas merupakan sarana untuk mengungkap memori tersebut. Memori-memori yang ditekan adalah memori yang disingkirkan seseorang dari kesadarannya terutama memori yang menyakitkan. Memori tersebut dapat dibawa ke kesadaran melalui psikoterapi.

  • Kekeliruan-kekeliruan Memori

Informasi bersatu membentuk memori. Sebagian besar memori bersifatt rekonstruktif, tetapi ada juga yang bersifat konstruktif.  Artinya pengalaman sebelum pembentukan memori, informasi yang didapat setelah dibentuknya memori, factor-faktor perceptual, factor social dan bahkan hasrat untuk mengingat suatu peristiwa melebihi pengaruh lain yang mempengaruhi apa yang kita ingat.

Memori Palsu :

  • (Loftus&Palmer, 1974) dibentuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk memori tsb
  • (Loftus, 1993a, 1993b; Loftus&Ketcham, 1991; Loftus&Polage, 1998) dibentuk melalui pertanyaan-pertanyaan manipulative, hypnosis, pencitraan yang diarahkan dan dorongan dari terapis yang menyarankan partisipan untuk bergabung dalam terapi kelompok bersama orang-orang yang mengalaminya
  • (eksperimen) dibentuk terkait peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi dan dengan demikian tidak dipengaruhi oleh variable lain (kelupaan)

Memori yang direpresi pada masa kanak-kanak yang traumatic adalah memori nyata tetapi ada juga yang menyanggah bahwa yang diambil kembali adalah memori palsu (tidak terjadi tetapi dibentuk diluar kesadaran)

  1. Mengingat

 

Pemusatan perhatian pada stimuli dalam lingkungan akan meningkatkan kecendrungan memori memasuki system sensori dan STM, pengulangan pemeliharaan akan menjaga informasi tetap di dalam STM dan pengulangan elaborative mendorong informasi STM ke LTM. Prinsip kekhasan penyandian pun dapat meningkatkan potensi pengambilan memori dari LTM dengan menyediakan isyarat yang dapat menyediakan akses ke jejak-jejak memori.

Penelitian dalam konsolidasi memori menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari tugas-tugas yang memerlukan memori deklaratif atau pun memori procedural menunjukkan peningkatan kinerja memori dalam tugas-tugas tersebut. Sebuah cara lain untuk meningkatkan memori adalah menggunakan teknik-teknik yang dirancang untuk meningkatkan penyandian dan memudahkan pengambilan yang disebut teknik mnemonik.

  1. Teknik-teknik Mnemonik

Teknik mneminik adalah teknik meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Memori dianggap sebagai ketrampilan mental tertua dan dikagumi. Diyakini jika tidak memiliki memori, kita tidak pernah memiliki ilmu pengetahuan, kesenian atau logika.

Sarana membantu kinerja memori dengan membawa catatan, buku referensi, doa-doa, cerita-cerita rakyat, dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar pustaka

Solso, Robert L Dkk. 2007. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlannga.

Marliany, Rosleny. 2010. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mind Mapping Materi Psikologi Kognitif Dan Sejarah Psikologi Kognitif

Yuk Kenalan Dengan Jurusan Psikologi