Neurosains Kognitif

 


Pengertian Neurosains Kognitif

Neuroscience kognitif adalah bidang studi yang menghubungkan otak dan aspek-aspek lain sistem saraf, khususnya otak, dengan pemrosesan kognitif dan akhirnya dengan perilaku. Sementara otak adalah organ dalam tubuh manusia yang mengontrol langsung pikiran, emosi dan motivasi kita. Pada umumnya otak dianggap berada di belahan atas hierarki tubuh, dengan beragam organ lain merespon di bawah komandonya. Namun, otak juga mendengarkan dan dipengaruhi oleh organ-organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, dikatakan bahwa otak bersifat direktif dan reaktif.

Kognisi telah ditelaah dalam beberapa bidang, masing-masingnya menggunakan pendekatan yang berbeda. Ketika pertama kali ditelaah, psikologi kognitif hanya berfokus pada tingkat pemrosesan informasi (Lindsay & Norman, 1977; Neisser, 1967). Faktanya, jika kita melihat lebih jauh, peneliti lain menyatakan bahwa dengan memahami hardware secara rinci akan membantu kita memahami fungsinya. Neurosains bertujuan untuk memahami “wetware” di dalam otak, yang juga harus dipahami dalam berbagai tingkatan analisis yang berbeda. Di sisi ekstrim, kita harus memahami sifat genetic dan kejadian molecular yang mengatur sel untuk mengetahui bagamaina neuron bekerja. Di sisi ekstrim lainnya, kita harus memahami fungsi lobus-lobus dan interaksi antara wilayah-wilayah otak yang berbeda untuk mengetahui bagaimana otak beroperasi secara keseluruhan. Teori interaksi skala luas antara area otak tersebut berpadu dengan teori  pemrosesan informasi. (cf. Dowling, 1992)

            Kognitif neurosains terletak di persimpangan neurosains dan psikologi kognitif. Ide penuturunnya adalah “pikiran adalah sesuatu yang dilakukan otak.” Kognisi merupakan pemrosesan informasi, tetapi pemrosesan informasi dijalankan oleh otak dengan karakteristik khusus. Meskipun demikian, seperti yang ditunjukan oleh namanya, dimana neurosains merupakan sebuah kata benda yang dimodifikasi oleh kognitif, kognitif neurosains berfokus untuk memahami otak itu sendiri- apa yang dilakukan oleh bagian otak yang berbeda dan bagaimana mereka berinteraksi.

           

            

Aspek Neurosains Kognitif

Ada beberapa aspek dan unsur yang berhubungan dengan bidang Neuorsains Kognitif, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Otak, yaitu organ dalam tubuh yang berperan mengontrol langsung pikiran, emosi, dan motivasi diri manusia. Otak bersifat direktif sekaligus reaktif terhadap organ – organ tubuh yang lainnya.
  • Sistem saraf, yaitu dasar bagi kemampuan manusia untuk memahami, beradaptasi, dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Melalui sistem tersebut, manusia mampu menerima, memproses dan merespon informasi dari lingkungan.
  • Lokalisasi fungsi, yaitu hal yang mengacu kepada daerah spesifik otak yang mengontrol kemampuan juga perilaku secara spesifik.

Peralatan Neurosains Kognitif

Adapun peralatan yang dibutuhkan untuk mengetahui mengenai otak dan bagian lainnya bisa dilihat dari beberapa perlengkapan seperti berikut ini:

  • Electroencephalography, berfungsi untuk merekam sinyal elektrik dari aktivitas neural di otak manusia.
  • Computed axial tomography, menggunakan sebuah perangkat dan proses komputerisasi, yang menghasilkan struktur pada otak tiga dimensi pada gambar X-ray yang datar.
  • Pasitron emission tomography, yaitu sebuah pemindai penggunaan glukosa di dalam otak.
  • Magnetic resonancen imaging, berfungsi untuk menghasilkan citra yang tidak bergerak pada struktur otak
  • Magnetoencephalography, dengan menggunakan sebuah mesin yang mengukur aktivitas otak diluar kepala manusia.
  • Transcranial magnetic stimulation, peralatan yang digunakan bersamaan dengan Electroencephalography atau Magnetoencephalography untuk mengevaluasi adanya efek perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan juga berpikir.
  • Micro CT, yaitu teknik pencitraan CT yang dianami x-ray microtomography, berfungsi memindai melalui mikroskop, menghasilkan citra 3D dari struktur yang amat kecil pada otak.  yang umum digunakan.

Hubungan Neurosains Kognitif dengan Psikologi

Dalam dunia ilmu psikologi, ilmu neurosains selalu ada kaitannya dengan prilaku manusia. Hal ini dikarenakan Neurosains merupakan sebuah ilmu yang berfokus pada seluk beluk otak manusia. Semua itu dipengaruhi penuh oleh kesadaran yang merupakan suatu pembentuk identitas manusia dan juga tubuh,  jiwa pada setiap orang. Kesadaran dapat berubah akibat perubahan pada struktur atau kimia di otak, oleh karena itu, orang dapat membuat hipotesis bahwa kesadaran adalah fungsi fisiologis, seperti juga prilaku manusia. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Desain ciptaan-Nya yang tanpa cacat sedikitpun. Karena otak manusia merupakan otak yang paling sempurna sehingga manusia bisa menjadi apapun dan bisa memahami banyak hal. Dalam hal ini ilmu psikologi memiliki kaitan erat dalam fungsi otak, karena melalui otak pikiran, perasaan juga tindakan dapat dilakukan yang bisa mempengaruhi kepada psikis seseorang.

Neurosains Kognitif: Memahami Proses Kognisi Otak

Untuk pembahasan ini saya akan menjelaskan tentang Neurosains Kognitif dan memahami proses kognisi otak, yang mana apabila seseorang sudah mempelajari tentang Psikologi Faal tentunya anda sudah faham mengenai Neurosains Kognitif tersebut. Penjelasan mengenai Neurosains kognitif diantaranya:

1.Neurosains kognitif merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan pembelajaran. Bagi teori Neurosains, sistem saraf dan otak merupakan asas fisikal bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains dapat membuat hubungan diantara proses kognitif yang terdapat di dalam otak dengan tingkah laku yang akan dihasilkan. Hal ini dapat diartikan bahwa, setiap perintah yang diproses oleh otak akan mengaktifkan daerah-daerah penting otak (Harun, 2003).

2.Neurosains kognitif merupakan suatu bidang penelitian saintifik tentang sistem saraf, utamanya otak. Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikiran. Studi tentang otak menjadi landasan dalam pemahaman tentang bagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dan khususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang lain (Schneider, 2011).

3.Neurosains kognitif merupakan ilmu pengetahuan tentang proses kognisi yang melibatkan fungsi-fungsi otak. Pengetahuan tentang neurosains ini begitu kompleks (jelimet), karena memang titi tumpu dari pembahasan ini mengenai otak, mulai dari komponen penting dalam otak, hingga fungsi-fungsinya. Sedangkan hingga saat ini, pengetahuan tentang otak manusia terus berkembang, sehingga kekompleksannya semakin juga berkembang. Sebab itu, tidak ayal kemudian otak manusia sendiri bingung memirkan tentang otak.

Kembali pada tema awal, dalam pembahasan neurosains ini tidak akan luput juga dengan pembahasan sistem syaraf pusat, yang didalamnya terdiri dari otak dan saraf tulang belakang. Otak merupakan merupakan CNS (central nervous system) yang berfungsi untuk menerima, memproses, menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang. Seperti rasa, suara, bau, warna, tekanan pada kulit, dan lain sebagaiya. Sedangkan saraf tulang belakang merupakan kumpulan neuron dan jaringan pendukung yang dimulai dari dasar otak sebagai perpanjangan otak yang menjulur di sepanjang punggung bagian tengah dan dilindungi oleh tulang belakang. Sebelum sampai pada bahasan yang lebih jauh, saya tegaskan bahwa untuk materi ini difokuskan pada pembahasan otak.

Otak manusia terdiri dari kumpulan massa neuron yang berfungsi untuk menerima dan kemudian mengirimkan impuls neural ke ribuan neuron lainnya. DanBuzan (2005) menjelaskan bahwa otak manusia berevolusi dengan urutan sebagai berikut:

a)Batang otak, mengendalikan fungsi-fungsi penyangga kehidupan, misalnya pernafasan dan laju denyut jantung

b)Serebelum, atau otak kecil, mengendalikan gerakan tubuh dalam ruang dan menyimpan ingatan untuk respon-respon dasar yang dipelajari

c)Sistem limbik, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas thalamus dan ganglia basal atau otak tengah. Sistem limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga menjaga homeostasis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar gula darah)

Serebrum, atau korteks serebral, membungkus seluruh otak dan posisinya berada di depan. Serebrum adalah karya besar evolusi alam dan bertanggung jawab atas berbagai keterampilan termasuk ingatan, komunikasi, pembuatan keputusan, dan kreativitas.

neuron sendiri merupakan unsur dasar pembentuk CNS (Central Nervous System), yakni sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem syaraf yang berjumlah sangat banyak. Adapun bagian-bagian utama dari neuron adalah antara lain, dendrit, tubuh sel, akson dan terminal prasinaptik.

Dendrit adalah bagian neuron yang fungsinya menerima impuls neural dari neuron yang lain, bentuknya bercabang seperti layaknya pohon beranting. Sedangkan tubuh sel adalah bagian dari neuron yang berfungsi menjaga kondisi dasar dari neuron itu sendiri. Bagian yang berikutnya, akson. Akson adalah serabut-serabut yang membawa dan menghantarkan impuls dari tubuh sel keneuron yang lain. Kemudian yang terakhir, terminal prasinaptik, merupakan terminal tempat brakhirnya akson yang letaknya sangat dengan permukaan dendrit pada neuron lain. Meskipun tidak bersambung dengan dendrit terminal sinaptik juga membentuk sinapsis.Sinapsis mempunyai tugas menyampaikan informasi kimia (neotransmiter) yang satu kepada neotransmiter lainnya melalui akson.

Pembahasan selanjutnya mengenai unsur dalam otak, atau dalam kata lain tentang anatomi otak. Tanpa kita sadari otak mempunyai pembagiannya sendiri. Dalam konteks ini otak terdapat dua bagian yakni bagian kanan (hemisfer kanan) dan bagian kiri (hemisfer kiri). Dalam proses berfikir dan sebagainya korteks serebral mengambil peran terpenting karena berkaitan dengan dengna proses kognitif dan banyak melibatkan area (lobus) di otak.

Adapun lobus-lobus tersebut sedikitnya terdapat empat lobus yakni lobus frontal, lobus temporal, lobus parietal dan lobus oksipital. Lobus frontal yakni bagian otak yang mengendalikan impuls, pertimbangan-pertimbangan, pemecahan masalah, perilaku dan sebagainya. Sedangkan lobus temporal ialah memproses sinyal auditori seperti bicara dan sabagainya. Selanjutnya, lobus oksipital yang bertugas dalam pemprosesan visual yaitu sebagai penerima infromasi sensoris pancaindra, pemanipulasian objek. Lobus oksipital yaitu bertugas sebgai pemprosesan visual, menerima informasi visual dari retina kemudian memproses informasi tersebut.

Rianawaty (2011) mengungkapkan bahwa sebagai suatu teori pembelajaran berbasis kemampuan otak (Neurosains), tentu saja memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:

1.    Memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak manusia bekerja.

2.    Memperhatikan kerja alamiah otak si pembelajar dalam proses pembelajaran.

3.    Menciptakan iklim pembelajaran dimana pembelajar dihormati dan didukung.

4.    Menghindari terjadinya pemforsiran terhadap kerja otak.

5.    Dapat menggunakan berbagai model-model pembelajaran dalam mengaplikasikan teori ini. Dianjurkan untuk memvariasikan model-model pembelajaran tersebut, supaya potensi spebelajar dapat dibangunkan.

Kelemahan-kelemahannya adalah sebagai berikut:

1.Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya mengetahui tentang teori ini (masih baru).

2. Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat memahami (mempelajari) bagaimana otak kita bekerja.

3.  Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.

4. Memerlukan fasilitas yang memadai dalam mendukung praktek pembelajaran teori ini.

 

 

 

 

 

 

 

                                                       Daftar Pustaka

Buzan, Tony. (2005). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wade, Carole dan Tavris, Carol. ( 2008). Psikologi. Jakarta: Erlangga

Solso, Robert L., dkk. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

 

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mind Mapping Materi Psikologi Kognitif Dan Sejarah Psikologi Kognitif

Memori Jangka Panjang Dan Jangka Pendek

Yuk Kenalan Dengan Jurusan Psikologi